#tenyearscallenge


Saat ini Facebook sedang dilanda demam nostalgia berjudul #tenyearscallenge. Foto-foto tahun 2009 disandingkan dengan foto 2019 untuk melihat perubahan apa saja yang telah terjadi pada diri peng-upload foto. Saya sendiri sempat tergoda untuk melakukan hal serupa tapi kemudian mengurungkan niat. Alasannya? Foto-foto saya di zaman terdahulu mayoritas tanpa ekspresi. Maklum, masih mengidap sindrom tidak PD depan kamera. Hehe…

Tapi, dalam edisi kali ini saya tidak akan panjang lebar membahas muka datar saya ketika dijepret tukang foto. Tidak juga saya akan membebani pembaca dengan tuntutan melihat foto-foto culun saya tahun 2009 dulu. Saya hanya ingin mengenang satu decade perjalanan dua akun media yang  sering saya gunakan. Ya, pada tahun 2019 ini genap sudah 10 tahun usia blog ini dan akun Facebook saya.

Keduanya memiliki latar belakang yang berbeda perihal mengapa mereka dilahirkan. Adapun blog ini berlatar belakang ekonomi. Saat itu, sebagai mahasiswa kere, saya tergoda dengan ide yang sedang booming yaitu menghasilkan uang melalui blog. Caranya mirip dengan media lainnya yaitu konten yang kita sediakan di blog mesti dibaca oleh banyak orang. Singkatnya, blog kita harus memiliki pengunjung harian yang banyak agar perusahaan mau memasang iklannya di blog kita. Tapi sialnya saya tidak tahu harus diisi dengan apa blog saya pada waktu itu. Jika diisi dengan tulisan malangnya saya belum bisa menulis dengan baik, benar, apalagi panjang lebar. Karir kepenulisan saya masih berumur satu tahun semenjak masuk ke IAIN STS Jambi. Itu pun cuma sebatas menulis makalah. Atau lebih tepatnya lagi meng-copy-paste makalah orang atau buku orang. Alhasil, untuk memuat tulisan karya sendiri pastinya saya tidak bisa.

Pikir punya pikir, saya mendapatkan ide. Saya masukkan saja makalah saya ke blog ini. Makalah yang copy-paste tadi tentunya. Harapan saya amat muluk, siapa tahu ada 20.000.000 penduduk Indonesia yang mengakses makalah ini. Dengan begitu saya bisa kebanjiran iklan. Harapan ini harapan semu tentu saja. Sebab, siapa pula yang mau merujuk makalah KW yang kualitas dan kredibilitasnya masih berada di level anak SMP yang jarang berangkat ke sekolah.

Saya tidak kehabisan akal. Dan bahkan lebih termotivasi untuk mengejar online fulus. Saya pun melakukan hal yang lebih tidak terpuji lagi. Apa itu? Saya copy-paste artikel-artikel di Kaskus kemudian saya masukkan ke blog saya. Ini tidak terpuji karena saya tidak mencantumkan sumber aslinya. Tapi tetap saja tidak berhasil menjadikan saya pemuda kaya berkat blog sebagaimana yang dibahas di dalam buku-buku motivasi itu.

Postingan perdana di blog.

Tahun berlalu, bulan berganti. Saya akhirnya lupa dengan iming-iming uang hasil ngeblog. Saya pasrah. Atau lebih tepatnya menyerah. Kesimpulan saya adalah memang saya tidak berbakat dalam dunia mata pencaharian melalui blog. Tapi, ternyata Tuhan memiliki rencana lain. Tahun 2012 saya berkenalan dengan pemuda Sabang yang kece badai yang prestasi dan reputasinya sudah berada di jajaran para ‘wali’. Dia adalah bang Hijrah Saputra. Kami berkenalan ketika berlayar keliling Indonesia Timur dalam program Sail Morotai 2012.

Ceritanya bermula ketika saya mengutarakan keinginan untuk backpacking ke Malaysia. Kebetulan bang Hijrah sudah pernah kesana. Bang Hijrah kemudian bilang bahwa saya tidak perlu mengumpulkan uang agar bisa ke Malaysia. “Ada program gratis kesana asalkan punya blog. Saya sendiri pernah ikut.” katanya. Saya amat tertarik karena saya memang punya blog walaupun sudah lama vacuum.

Selama di kapal saya satu grup dengan bang Hijrah dan satu tempat homestay di Ternate. 

Desember 2012 bang Hijrah menghubungi saya bahwa program tersebut, My Selangor Story, sudah buka. Dan saya pun ikut menyumbang tulisan. Sebulan berlalu para finalis diumumkan. Alhamdulillah, saya dan bang Hijrah termasuk ke dalam daftar 18 finalis dari Indonesia dan Malaysia. Kami pun diberangkatkan ke Malaysia, nginap di hotel berbintang, menyantap makanan lezat, dan hilir mudik mengunjungi beberapa tempat wisata di sekitaran Selangor. Berita baiknya adalah semuanya gratis tis tis tis…

Selama program My Selangor Story 2013 saya juga 'dipasangkan' dengan bang Hijrah sehingga kami selalu sekamar hotel. Beruntungnya.

Grup foto dengan finalis lain.

Briefing di mall Wholesale City.

Belum afdol kalo belum foto di mari.
Itu cerita singkat tentang blog ini. Tentang akun Facebook saya lain lagi. Di 2009 ke bawah warnet-warnet di Kota Jambi yang jumlahnya masih hitungan jari pada waktu itu belum disesaki oleh Facebookers. Friendster masih primadona dengan fitur testimony dan latar belakang foto pribadinya. Namun dalam waktu singkat Facebook berhasil merebut hati Friendster maniak termasuk saya. Alasannya adalah Facebook punya fitur yang lebih canggih dibandingkan Friendster seperti fitur chatting dan komen-komenan. Saya pun bermigrasi ke Facebook dan melupakan Friendster. Dan kini Friendster sudah tiada, musnah digilas pesaing.

Postingan Facebook pertama.

Dalam rentang waktu 10 tahun banyak pelajaran sekaligus manfaat yang saya petik dari blog ini dan Facebook. Putellaking.blogspot.com telah mengajarkan saya arti sebuah perjuangan dan rencana Tuhan. Bahwa dalam berjuang haruslah jujur kepada diri sendiri sebab ketidakjujuran menyulitkan kita meraih keberhasilan. Dan ketika kita merencakan sesuatu namun belum berhasil, kadang Tuhan punya rencana lain yang tidak kalah indahnya. Blog ini memang tidak mewujudkan impian saya menjadi mahasiswa berduit, tapi dia membawa saya meraih impian lain yaitu berangkat ke Malaysia. Lebih dari itu, blog ini juga menjadi saksi perjalanan dunia menulis saya. Dari yang sebelumnya tidak bisa menulis dengan baik ke level sekarang yang  alhamdulillah sudah bisa menulis artikel koran dan jurnal. Walaupun kualitasnya belum super-super amat.

Bagaimana dengan Facebook? Hmm…selain mendapatkan dan merapatkan persahabatan dengan kolega-kolega dunia maya, hikmah lain dari Facebook yang saya dapatkan barangkali ini: “Terlalu banyak kau menghabiskan waktuku.” Hehe…

Anyway, selamat ulang decade putellaking.blogspot.com dan Facebook Muhammad Beni Saputra. Semoga Google dan Facebook tidak cepat bangkrut. Amin.

Salam,

#tenyearscallenge



Comments