Tertatih langkahku mencoba hampiri langit
yang pekat
Sementara mendung bergelayut seakan
ingin kirimkan hujan
Tergerak hati ini tuk mengutuk kata
selamat tinggal
Namun apa daya, aku harus pergi
Kuayunkan kakiku yang linu
dalam pelukan malam gulita
derasnya tetesan air akhirnya menghentikan
langkahku
sejenak kuberfikir
mengenang kembali perjalanan yang telah
terlewati
kuterkenang padamu
kala itu kutersesat dalam sombongnya
masa mudaku
kau datang memberi suluh
hingga kutau jalan mana yang harus
ditempuh
kala itu kutelanjang tak berbusana
kau yang suguhkan aku pakaian
hingga kutau adat mana yang harus diemban
kau yang ajarkan aku senyum ketulusan
dalam menghadapi pahitnya rona kehidupan
kaulah guru alam semestaku
kicau burung bangunkanku dari lamunan
sementara hujanpun mulai mereda
dengan tubuhku yang lusuh kurajut
kembali perjalanan
meniggalkan desaku yang tercinta
dengan senyum yang tersisa, ku berkata
selamat tinggal desaku
ceritamu kan selalu terabadi
di dalam sanubari
Comments
Post a Comment