Puisi Perpisahan KUKERTA



Tertatih langkahku mencoba hampiri langit yang pekat
Sementara mendung bergelayut seakan ingin kirimkan hujan
Tergerak hati ini tuk mengutuk kata selamat tinggal
Namun apa daya, aku harus pergi

Kuayunkan kakiku yang linu
dalam pelukan malam gulita
derasnya tetesan air akhirnya menghentikan langkahku
sejenak kuberfikir
mengenang kembali perjalanan yang telah terlewati

kuterkenang padamu

kala itu kutersesat dalam sombongnya masa mudaku
kau datang memberi suluh
hingga kutau jalan mana yang harus ditempuh

kala itu kutelanjang tak berbusana
kau yang suguhkan aku pakaian
hingga kutau adat mana yang harus diemban

kau yang ajarkan aku senyum ketulusan
dalam menghadapi pahitnya rona kehidupan
kaulah guru alam semestaku

kicau burung bangunkanku dari lamunan
sementara hujanpun mulai mereda
dengan tubuhku yang lusuh kurajut kembali perjalanan
meniggalkan desaku yang tercinta
dengan senyum yang tersisa, ku berkata
selamat tinggal desaku
ceritamu kan selalu terabadi
di dalam sanubari


Comments