Lelah itu Terbayar


Hari ini hari pertama saya bekerja di Taronga Zoo. Cukup melelahkan walaupun saya tidak melakukan banyak hal saat di tempat kerja tadi. 

Saya memulai hari dengan tanda tanya besar di dalam otak. Saya masih kebingungan tentang bagaimana caranya mencapai tempat kerja tanpa harus terlambat. Untuk mengantisipasi keterlambatan saya mengalokasi waktu lebih banyak sebelum berangkat kerja. Saya tetapkan jam 7 pagi berangkat dari rumah. 

Sejatinya saya tidak perlu sepagi itu berangkat karena waktu ketemu saya dengan Paul Maguire, Manager Experiencing and Learning dari kebun binatang Taronga, terjadwal pada jam 9.30 pagi. Orang tua angkat saya pun memiliki opini serupa. Tapi saya memilih jalan aman saja. Di benak saya lebih baik keduluan datang dari pada terlambat.

Setelah menyantap semangkok sereal, saya segera meluncur ke stasiun kereta terdekat. Nama stasiunnya Redfern Station. Dari Redfern saya mengarah ke stasiun Circular Quay. Nah, dari Circular Quay inilah keseruan hari ini dimulai. Seru karena saya bisa menikmati udara pagi Sydney Harbour sambil melihat-lihat Opera House dan Sydney Bridge dari kapal ferry yang saya tumpangi. Iya, saya harus naik kapal ferry dari Circular Quay supaya sampai ke tempat kerja.

Pelabuhan Circular Quay
Kapal ferry sudah merapat ke pelabuhan. Saya langkahkan kaki dan segera menaiki tangga. Diatas sana telah terparkir sebuah bus. Sepertinya bus itu memang sengaja berhenti disana untuk membawa seluruh penumpang ke kebun binatang. 

Ketika semua penumpang sudah duduk di kursi bus, si supir bus langsung menginjak pedal gas. Lalu bus itu berjalan menanjak ke atas sampai mencapai puncak bukit. Di puncak inilah semua penumpang turun. Ada yang langsung menuju kantor kebun binatang untuk memulai kerja. Ada juga yang mengarah ke loket penjualan tiket yang berada tidak jauh dari halte bus. Saya sendiri mengekor karyawan-karyawan kebun binatang menuju kantor mereka. 

Di kantor, saya diperkenalkan ke hampir seluruh karyawan bagian pendidikan oleh seorang teman. Rod nama pria baik hati itu. Dia kelihatan sangat bersemangat memperkenalkan saya kepada semua orang yang kami temui di kantor. Bahkan tak hanya itu saja. Dia juga sangat berantusias menunjukkan saya ruangan-ruangan kantor lengkap dengan sarana dan prasaranya. Rod memang benar-benar pria yang baik.

Setelah selesai keliling-keliling dengan Rod, selanjutnya saya 'dioper' ke salah satu guru yang ada disana. Caroline namanya. Caroline kemudian mengajak saya ke dalam kelasnya karena dia memiliki tiga jadwal mengajar hari ini. Sebelum kelas dimulai, saya sibuk kesana kemari mengikuti Caroline mengumpulkan beberapa binatang untuk dibawa kedalam kelas. 

Semua binatang yang diperlukan telah terkumpul. Saatnya memulai kelas. Di depan kelas telah berbaris sekumpulan anak-anak sekolah dasar. Mereka terlihat sangat bersemangat untuk masuk ke dalam dan memegang langsung binatang-binatang yang ada. Senyum lebar tak henti-hentinya mekar dari bibir mereka tatkala kaki mereka melangkah kedalam kelas.

Pertama kali bertemu Koala
Para siswa sedang mendapatkan pelajaran tentang binatang
Mereka sangat disiplin
Ketika matahari hendak kembali ke ufuk timur itu tandanya saya harus kembali pulang. Kali ini saya tidak naik bus seperti tadi pagi. Sebagai gantinya saya memilih naik cable car atau kereta kabel yang bisa membawa saya langsung ke pelabuhan. Di dalam kereta berjalan ini saya bisa melihat keindahan kota Sydney yang terselimuti kabut akibat kebakaran hutan beberapa hari yang lalu. What a long-but-fun day today!

View dari dalam cable car
Sydney yang berkabut
Ninggal jejak dulu

Comments