Bagi sebagian orang mendapatkan nilai IELTS 7
tidaklah sulit. Contohnya teman saya. Dia hanya memerlukan persiapan beberapa
minggu saja untuk bisa mendapatkan skor 7. Amazing kan? Tapi kalo dipikir-pikir
memang sudah sepantasnya dia mendapatkan skor itu mengingat skor TOEFL si doi
600 lebih.
Bagaimana dengan saya? Bagi saya skor 7 itu sangat
wow. Makanya ketika berhasil mendapatkannya saya bahagia bukan kepalang. Bukan apa-apa.
Saya berusaha ekstra keras dan membutuhkan waktu persiapan yang cukup lama sebelum
akhirnya dapat skor 7 itu.
Berbicara tentang tes IELTS, menurut hemat saya, IELTS
tidak hanya semata-mata menguji kemampuan Bahasa Inggris seseorang. Ia juga
didesain khusus untuk menguji tingkat konsentrasi dan presisi kita. Oleh karena
itu saya bersepakat dengan pernyataan yang saya temui dalam sebuah buku yang
mengatakan bahwa ujian IELTS itu sama dengan mengikuti balapan Formula One.
Dalam pacuan jet darat ini seorang pembalap tidak hanya diuji seberapa cepat laju
tunggangannya tetapi juga seberapa dalam pengetahuannya mengenai hal-hal
lain seperti keadaan sirkuit tempat dia bertanding. Untuk menjadi nomor satu, dia
mesti tahu kondisi jalan, jumlah tikungan, panjang sirkuit, titik-titik rawan
kecelakaan, dan asumsi waktu yang dibutuhkan untuk satu putaran. Tidak hanya
itu, sang pembalap juga harus paham kelemahan-kelemahannya sendiri dan menyusun
strategi untuk mengatasinya demi memenangi balapan. Oleh karena itulah pembalap
F1 biasanya test drive dulu beberapa kali putaran sebelum pertandingan resmi
dimulai.
Dalam konteks IELTS hal ini bisa diartikan bahwa
memiliki kemampuan Bahasa Inggris saja belum cukup untuk mendapatkan skor yang
tinggi. Tes taker harus memahami betul format-format soal IELTS yang beragam,
menyusun strategi dalam mengerjakan setiap section-nya, dan melatih diri untuk
berpacu dengan waktu. Yang terakhir ini amatlah penting karena dalam tes IELTS
waktu adalah musuh utama. Banyak tes taker yang memiliki kemampuan Bahasa
Inggris diatas rata-rata belum bisa mencapai nilai idamannya hanya gara-gara
tidak memiliki strategi khusus dalam mengerjakan soal. Alhasil, mereka
seringkali gagal menjawab semua pertanyaan atau tidak bisa menyelesaikan
tulisan gara-gara waktu sudah habis.
Baiklah, tanpa banyak mukoddimah lagi, berikut saya
paparkan beberapa strategi yang mungkin berguna untuk menaklukkan IELTS.
1. Kenali Kemampuanmu
Mengenali diri sendiri sebelum melakukan sesuatu itu
amatlah penting. Untuk melamar wanita idaman contohnya. Jika cewek impian kamu
itu anak orang kaya, orang tuanya pejabat, keluarganya terpandang, paras sang
gadis cantik rupawan pula sehingga banyak yang ngantri untuk meminang, maka kamu
harus berdiri lama-lama dulu di depan kaca dengan sebuah pertanyaan tertulis di
kening: “Siapakah saya ini?” Jika jawaban yang muncul dibenak kamu adalah “saya
adalah seorang pria tampan dengan uang berlimpah dan bisnis dimana-mana”, maka
bergegaslah ke rumah sang gadis. Namun jika cermin tersebut berujar “motormu
belum lunas kreditnya” atau “Aku sudah muak melihat tampangmu” maka sebaiknya
harus menahan diri dulu untuk mengantar lamaran ke rumah si gadis.
Begitu juga dengan IELTS. Kamu
harus tahu dulu kemampuan Bahasa Inggrismu sebelum mendaftar tes. Bukan
apa-apa, tes IELTS itu, khususnya bagi saya, sangat mahal. Biayanya $195 atau
kira-kira 2.5 juta rupiah untuk sekali tes! Itu belum termasuk ongkos pesawat
dan akomodasi selama di Jakarta (jika tes di Jakarta). Mubazir kan kalau ikut
tes namun akhirnya nilai yang diinginkan tidak dapat? Jadi mengukur
kemampuan Bahasa Inggris sebelum mengambil tes sangatlah dianjurkan dari pada
coba-coba ikut tes.
Pertanyaannya adalah, bagaimana cara mengukur
kemampuan Bahasa Inggris sendiri? Ada dua cara. Kamu bisa mengikuti tes TOEFL
prediction yang mana biayanya sekitar Rp. 100 – 150 ribu atau mengerjakan soal IELTS
sendiri di rumah kemudian hitung sendiri perkiraan band kamu. Soal-soal IELTS
bisa di download di internet dan biasanya gratis.
2. Bersiap Diri
Jika kamu sudah
mendapatkan hasil kemampuan Bahasa Inggris kamu, berarti sekarang tinggal
mempersiapkan diri. Dalam ujian IELTS persiapan sangatlah vital agar skor yang diinginkan
bisa terpenuhi. Durasi persiapan tentunya tergantung dari kemampuan Bahasa
Inggris, daya tangkap, dan target skor. Jika skor TOEFL Prediction kamu 600 dan
skor IELTS yang ingin dicapai 7, kamu
mungkin hanya memerlukan waktu sebulan atau dua bulan saja untuk mengakrabkan
diri dengan bentuk soal IELTS. Ini diperlukan karena pertanyaan-pertanyaan
IELTS sedikit berbeda formatnya dengan TOEFL. Akan tetapi lain halnya jika skor
TOEFL Prediction kamu dibawah 500 dengan target IELTS 7, kamu sangat perlu
untuk betul-betul mempersiapkan diri. Proses persiapan kamu mungkin bisa
memakan waktu lebih dari 6 bulan mengingat kamu tidak hanya mesti menguasai
jenis-jenis soal IELTS tetapi juga yang lebih penting lagi meningkatkan
kemampuan Bahasa Inggris kamu secara keseluruhan. Dengan kata lain kamu harus
mengasah benar kemampuan di empat sections yang diujikan di IELTS:
Listening, Reading, Writing, dan Speaking. Tapi durasi itu bisa saja lebih
cepat jika kamu memiliki IQ yang cukup tinggi.
Persiapan saya sebelum
mengikuti tes IELTS berlangsung dari Juni sampai November. Saya tidak mengikuti
preparation class karena tidak punya uang. Yang saya lakukan adalah, men-download
buku-buku IELTS Preparation di internet dan mempelajari seluk-beluk soal yang
diujikan di IELTS. Setelah mengetahui secara sekilas jenis soal-soalnya, saya
mendownload lagi buku-buku yang berisi soal IELTS asli, seperti Cambridge IELTS 1 – 9, untuk latihan.
Saya mengerjakan
soal-soal yang ada di buku-buku tersebut setiap hari kecuali weekend. Saya
alokasikan waktu misalnya hari Senin mengerjakan Reading, Selasa Listening,
Rabu Writing, dan Kamis Speaking. Pokoknya dalam satu minggu saya harus
mengerjakan ke empat sections itu. Setelah beberapa bulan melakukannya dan saya
sudah lumayan mahir dalam menjawab soal-soal yang ada sesuai dengan durasi
waktu yang disediakan untuk setiap section, saya tambah lagi satu latihan penuh
di setiap hari Jumat atau Sabtu. Dalam latihan penuh ini saya mengerjakan semua
section IELTS dengan menge-set waktu sesuai dengan jumlah menit yang disediakan
oleh tiap-tiap section dan tanpa break. Ini saya lakukan agar tubuh dan otak
saya terbiasa dengan suasana tes IELTS yang cukup lama (lebih kurang 3 jam) dan lumayan
stressful. Benar saja, ketika ujian IELTS yang sesungguhnya saya tidak merasa
seperti ujian melainkan seperti latihan biasa saja. Saya pun tidak gugup sama
sekali karena ujian itu sudah menjadi ‘makanan sehari-hari’.
3. Susun Strategi
Sebagaimana yang telah
diketahui, IELTS memiliki 4 sections yaitu listening, reading, writing, dan
speaking. Untuk berhasil dalam tiap-tiap section ini kamu harus memiliki
strategi yang berbeda.
Untuk listening, saya
sangat menganjurkan kamu lebih sering mendengar radio BBC mulai hari ini. Hal
ini berguna karena accent yang digunakan dalam IELTS kebanyakan British English/Australian
English bukan American English sebagaimana di TOEFL meskipun dalam beberapa
soal American English kadang-kadang muncul. Semakin sering kamu mendengar
siaran BBC maka kamu akan semakin terbiasa dengan logat orang Inggris dan akan
sangat membantu dalam menjawab pertanyaan di listening section. Kemudian,
usahakan kamu mengetahui pronunciation dan ejaan dari setiap kata Bahasa
Inggris yang kamu ketahui. Ini penting karena terkadang kita seringkali
menganggap sepele dua hal ini padahal sebuah
kata yang kita hanya tahu artinya boleh jadi diucapkan oleh speaker
dalam listening. Dengan mengetahui bunyi dan ejaan sebuah kata kamu dapat
mendeteksi kata yang diucapkan speaker dan menulisnya dengan benar di lembar
jawaban. Ingat, kesalahan mengeja dalam IELTS akan berakibat fatal. Contoh, kamu
ingin menuliskan ‘embarrassing’ tetapi kurang satu ‘s’, maka jawaban kamu
salah!
Untuk reading, kamu
perlu membaca teks-teks Bahasa Inggris yang ditulis oleh akademisi atau
jurnalis sebanyak mungkin karena bacaan-bacaan yang ada di IELTS berkisar
tentang muatan-muatan yang biasa ditemui di jurnal, buku atau surat kabar. Saya
biasanya setiap hari membaca berita-berita di Thejakartapost.com,
Thejakartaglobe.com, BBC.com, Aljazeera.com dan beberapa buku Bahasa Inggris. Kamu
harus melatih diri untuk betul-betul memahami isi tiap paragraf. Jika kamu
tidak tahu point dari sebuah paragraf, kamu perlu mencari arti kata-kata yang
membingungkan kamu dan membaca ulang paragraf tersebut sampai paham maksudnya.
Kemampuan memahami isi suatu paragraf atau kalimat dengan baik sangat berguna
dalam menjawab soal-soal reading IELTS. Lalu, latihlah otak kamu untuk kritis
setiap kali membaca teks Bahasa Inggris. Ketika membaca buatlah pertanyaan di
dalam hati: “mengapa begini? Mengapa begitu? Apa maskudnya?, dll”, agar pas
mengerjakan reading IELTS otak kamu menjadi terbiasa dalam mengkritisi bacaan.
Jika sudah begitu kamu akan lebih mudah menjawab soal-soalnya nanti. Sebagai
tambahan, waktu yang dialokasikan untuk reading hanya 1 jam. Jadi berlatihlah
dalam membaca semua tiga teks dalam reading dan menjawab ke 40 pertanyaannya
dengan tuntas.
Kemudian writing. Bagi
banyak orang section ini yang paling sulit. Hal ini beralasan mengingat kita
orang Indonesia kebanyakan belum terbiasa menulis apalagi dalam Bahasa Inggris.
Oleh karena itu latihan yang serius pada writing section ini sangat dibutuhkan.
Ada banyak cara yang saya lakukan untuk mengasah skill menulis saya. pertama, saya
mengikuti langkah-langkah yang diterangkan dalam buku Simone Braverman, Target Band 7 (bukunya bisa di download
di internet) dan menerapkan strategi yang dipaparkan di situs ielts-simon.com.
Saya juga mempelajari contoh-contoh tulisan yang terdapat di buku IELTSCambridge 1 – 9 untuk mengetahui pola-pola penulisan yang benar. Tidak hanya
itu, saya juga mempelajari buku-buku tentang penulisan akademik dalam Bahasa
Inggris, mempelajari buku-buku grammar, dan menghafal kosa kata baru yang
‘highly academic’ untuk saya terapkan dalam tulisan saya. Contoh, saya membiasakan
diri untuk menggunakan ‘catalyst’ untuk mengungkapkan sebuah perubahan atau
‘volatile’ untuk menggambarkan tren yang kurang bagus dalam sebuah grafik.
Terakhir, saya membaca banyak opini orang di surat kabar seperti di
Aljazeera.com dan Thejakartapost.com dan membaca analisis-analisis pasar atau
ekonomi untuk menajamkan intuisi menulis saya. Satu lagi, usahakan menggunakan
lembar jawaban yang asli (bisa di download di internet) ketika latihan menulis
IELTS Task 1 dan Task 2. Hal ini berguna agar kamu bisa memperkirakan jumlah
tulisan tanpa harus menghitungnya secara manual ketika ujian. Alhamdulillah
dengan usaha seperti ini saya bisa mendapatkan skor writing 7. Tidak begitu
tinggi memang, tetapi sangat berharga bagi saya pribadi.
Terakhir speaking.
Speaking merupakan section yang biasanya sangat digemari oleh banyak orang
karena pada section ini kita diminta untuk bercerita dan memberikan pendapat
mengenai topik yang telah disiapkan. Untuk speaking, sebelumnya saya menganggap
sepele mengingat saya sudah terbiasa berbicara dalam Bahasa Inggris karena
profesi saya guru. Namun ketika melihat hasil tes, nilai speaking saya paling
rendah, 6.5! Saya baru menyadari ternyata dalam speaking kita dituntut untuk
berbicara runut dan terstruktur. Sedangkan saya kacau-balau tidak tertata dengan
rapi. Itu sebenarnya kelemahan saya juga. Saya memang tidak pandai berbicara,
jangankan dalam Bahasa Inggris, dalam Bahasa Indonesia pun saya sering
terbata-bata. Tapi tidak apa-apa lah. Skor yang paling penting untuk diterima
di kampus luar negeri biasanya skor reading dan writing. Tips dari saya untuk
mendapatkan skor tinggi di speaking adalah, pertama kamu harus sering-sering ngomong dalam Bahasa
Inggris. Bukan hanya ngomong saja, usahakan dalam mengemukakan pendapat, kamu menyampaikannya
secara terstruktur. Kemudian rajin-rajinlah menonton film berbahasa Inggris,
dan terkahir praktekkan menjawab soal speaking IELTS di depan teman. Minta dia
mengevaluasi speaking dan mengkoreksi kesalahan kamu. Jika teman terlalu mahal
untuk dimintai tolong, kamu bisa merekam pembicaraan kamu untuk dianalisis
kesalahan-kesalahan yang sering kamu lakukan.
4. Daftar Tes
Ini yang paling
penting. Untuk apa persiapan berbulan-bulan jika tidak berani mendaftar tes
yang sesungguhnya. Jika uang telah ada, mental untuk tes pun sudah terbentuk,
maka segeralah mendaftarkan diri. Saya kemarin mendaftar di IALF Jakarta secara
online dan membayar uang tesnya melalui transfer ATM. Sebelum menjalani tes,
banyak-banyaklah berdoa agar soal yang nantinya keluar adalah pertanyaan-pertanyaan
yang mudah bagi kamu atau bahkan sesuai dengan latar belakang ilmu pengetahuan
yang kamu miliki.
5. Pesan Dari Saya
Nah untuk tips yang
terakhir ini saya hanya ingin mengucapkan “Good Luck!”
Percayalah,
keberhasilan itu bisa dicapai dengan tetesan keringat. Tidak ada usaha yang sia-sia. :)
Mas numpang copas ya mas tipsnya bagus sekali
ReplyDeletesebelumnya terima kasih kak sudah berbagi dan sangat berguna..
ReplyDeletepengen nanya kak itu link utk download buku ielts nya ga bisa di download apa krn error atau ada trik tertentu ya ?
terima kasih kak sebelumnya, goodluck for your study in manchester! :D
Hi Nora!
DeleteIya kayaknya websitenya udah di blokir. Sorry about that. Cari aja di Google bukunya. Mudah2an ketemu.
it's so inspiring...
ReplyDeleteterima kasih atas tipsnya... semoga saya juga bisa mendapat ielts 7 juga... biar bisa apply beasiswa luar negeri...
download GRATIS buku dan soal IELTS, TOEFL, dan masih banyak lagi. di
ReplyDeleteUNLIMITED WORLD
MUDAH DAN GRATIS
Thanks a lot. Sangat membantu :))
ReplyDeletePerkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
ReplyDeleteJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
JAMINAN UANG KEMBALI. apakah anda mempunyai IPK 3.0, lulusan S-1 yang terakreditasi, dari jurusan apapun, memiliki rencana untuk membangun Indonesia dan dibawah 35 tahun? Kami mendidik anda untuk memperoleh IELTS 7.5 & menjamin anda akan mendapatkan beasiswa 100% di luar negeri. 3000+ alumni kami sejak 1996, bersekolah di 4 benua. Untuk test institusional IELTS gratis & info beasiswa, contact: 0818 0892 9029
ReplyDelete